Sosialisasi Pengelolaan ''BANK SAMPAH'' Dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi Desa Berkelanjutan

Praktik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan inovatif menjadi semakin penting untuk mengatasi kompleksitas masalah ini. Dalam konteks ini, perluasan infrastruktur pengelolaan sampah yang efisien, promosi gaya hidup berkelanjutan, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang dampak langsung dari perilaku sehari-hari terhadap lingkungan menjadi kunci untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Dengan mengatasi masalah manajemen sampah secara holistik, Indonesia dapat membuka jalan untuk model pembangunan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Langkah-langkah konkret, seperti peningkatan infrastruktur daur ulang, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, dan pendidikan masyarakat tentang praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, akan menjadi landasan penting dalam menjawab tantangan ini secara efektif. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan urbanisasi dan konsumsi di Indonesia telah meningkatkan volume sampah secara signifikan. Pengelolaan sampah yang tidak berkelanjutan tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk mengubah paradigma masyarakat dalam memandang dan mengelola sampah.

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep pengelolaan sampah telah berkembang dari sekedar masalah pembuangan menjadi perspektif lebih luas yang mencakup keberlanjutan dan kesadaran lingkungan. Salah satu inisiatif yang menonjol di kalangan lembaga pendidikan di seluruh dunia adalah pendirian bank sampah di setiap kampus. Bank sampah ini berfungsi sebagai pusat pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan material daur ulang, dimana lewat adanya bank sampah secara efektif dapat mempromosikan budaya pengurangan sampah dan pemulihan sumber daya dalam komunitas masyarakat.


Selasa, 23 Juli 2024,bertempat di aula Desa Kalapasawit dengan narasumber yaitu kepala UPTD KPP DPRKPLH wilayah Banjarsari Bapak H. MUHAEMIN ZAHID, S.IP Pengenalan bank sampah di lingkungan Desa Kalapasawit yang melibatkan Kepala Desa,perangkat desa,LPM,BPD,masyarakat dan Mahasiswa KKN dari STISIP Bina Putra Banjar merupakan langkah besar menuju pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan. Inisiatif ini tidak hanya menangani masalah pengelolaan sampah yang mendesak tetapi juga menanamkan pelajaran berharga dalam pengurangan sampah, daur ulang, dan konsumsi yang bertanggung jawab di antara Kepala Desa, perangkat desa, dan masyarakat sekitar. Dengan menyediakan platform nyata untuk pemilahan sampah dan daur ulang, bank sampah memberdayakan individu dan kelompok untuk mengambil peran aktif dalam memitigasi degradasi lingkungan. 

 

 

Bank Sampah memungkinkan masyarakat Desa Kalapasawit untuk menjual sampah yang mereka kumpulkan. Dengan menjual sampah, masyarakat dapat memperoleh penghasilan tambahan yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain itu, Bank Sampah juga memberikan insentif kepada masyarakat yang aktif dalam pengumpulan dan pengelolaan sampah.Bank Sampah bertujuan untuk mengurangi sampah yang terbuang dengan melakukan proses daur ulang. Sampah yang dikumpulkan oleh Bank Sampah akan dipilah dan diproses menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, Bank Sampah dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.Tidak hanya berperan dalam pengelolaan sampah, Bank Sampah juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran lingkungan di Desa Kalapasawit. Melalui kegiatan-kegiatan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh Bank Sampah, masyarakat di Desa Kalapasawit diharapkan dapat lebih memahami pentingnya kebersihan lingkungan dan menjaga kelestariannya. Dengan meningkatnya kesadaran lingkungan ini, diharapkan masyarakat akan lebih teliti dalam membuang sampah dan juga lebih aktif dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.Proses pengolahan sampah di Bank Sampah juga dapat mendorong kreativitas dan inovasi. Sampah yang terbuang dapat diubah menjadi produk atau bahan yang memiliki nilai ekonomis. Masyarakat DesaKalapasawit dapat menciptakan produk-produk baru dari sampah yang dapat dijual dan menghasilkan pendapatan. Hal ini juga dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat dalam hal kreativitas dan inovasi.

 

Share Berita